Wed Jan 22
AS Sempat Blokir TikTok, Ini Daftar Negara Lain yang Melarang dan Alasannya
2025-01-21 IDOPRESS
iDoPress - TikTok kembali menjadi sorotan setelah laporan terbaru mengungkapkan bahwa aplikasi berbagi video populer ini tidak lagi dapat diakses di Amerika Serikat.
Dilansir dari Kompas Tekno (19/1/2025),kebijakan tersebut merupakan tindak lanjut dari peraturan pemerintah AS yang melarang total penggunaan TikTok di wilayahnya.
Langkah ini didasarkan pada kekhawatiran terkait keamanan data pengguna dan potensi pengaruh asing,yang telah menjadi isu panas selama beberapa tahun terakhir.
Kendati demikian layanan TikTok kembali normal setelah Presiden Donald Trump mengumumkan penundaan larangan tersebut selama 90 hari melalui perintah eksekutif. Trump menyatakan niatnya untuk bekerja sama dengan TikTok guna menemukan solusi yang memungkinkan aplikasi tersebut tetap beroperasi di AS.
Meskipun demikian,masa depan TikTok di AS masih belum pasti,tergantung pada negosiasi antara ByteDance dan pemerintah AS terkait kepemilikan dan keamanan data pengguna.
Tidak hanya AS,sejumlah negara lain juga telah mengambil tindakan serupa terhadap TikTok,dengan alasan yang beragam,mulai dari ancaman keamanan siber hingga kekhawatiran atas dampaknya terhadap budaya lokal.
Larangan ini memicu perdebatan global dan menyoroti posisi TikTok sebagai platform yang kontroversial di tengah pesatnya pertumbuhan media sosial.
Lantas,negara mana saja yang juga memblokir TikTok,dan apa alasan di balik keputusan tersebut? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Baca juga: TikTok Tidak Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat
Daftar Negara lain yang larang TikTok serta alasannya
Albania
Albania memberlakukan larangan TikTok selama satu tahun sejak akhir 2024. Kebijakan ini tidak berkaitan dengan masalah keamanan atau hubungan TikTok dengan pemerintah China,melainkan dipicu oleh meningkatnya kekerasan dan kasus perundungan di dalam negeri.
Dilansir dari laman Euro News,Perdana Menteri Albania,Edi Rama,pada Desember 2024 menyatakan bahwa TikTok akan sepenuhnya ditutup di awal 2025 karena dianggap memicu berbagai masalah sosial di kalangan anak muda.
Australia
Australia melarang penggunaan TikTok di semua perangkat milik pemerintah federal pada 4 April 2023. Larangan ini didasarkan pada kekhawatiran terhadap keamanan data pengguna dan risiko intervensi asing yang bertentangan dengan hukum Australia.
Menurut pernyataan dari Jaksa Agung Mark Dreyfus,keputusan tersebut diambil berdasarkan saran dari badan intelijen dan keamanan,dengan larangan diberlakukan secepat mungkin.
Estonia
Pada Maret 2023,Menteri IT dan Perdagangan Luar Negeri Estonia saat itu,Kristjan Jarvan,mengumumkan bahwa TikTok akan dilarang di ponsel milik negara yang digunakan oleh pejabat publik.
Namun,ia menjelaskan bahwa jika pejabat menggunakan ponsel pribadi saat bekerja,larangan tersebut tidak berlaku.
Meski ada kekhawatiran di Uni Eropa terkait dugaan manipulasi TikTok selama pemilu presiden Rumania,hingga Desember 2023,pemerintah Estonia memastikan tidak ada rencana untuk melarang aplikasi ini secara menyeluruh.